Selasa, 16 April 2013

cerpen


Kesalahpahaman
“Sebenarnya kamu ada hubungan apa sih dengan Reno?” tanya keysa padaku.
“Aku enggak ada apa-apa sama Reno, kami hanya sebatas teman saja” jawabku.
 Aku sudah beberapa kali menjelaskan pada Keysa bahwa aku tidak ada hubungan khusus dengan Reno, kami hanya sebatas teman biasa. Tapi sepertinya kalimat itu sulit dicerna oleh Keysa karena sampai saat ini pun dia masih bersifat dingin kepadaku, meskipun kami sudah membicarakannya dan sudah pernah berdamai. Persoalan ini berawal dari ketika aku mulai kenal dekat dengan Reno. Ya.. kita bertiga adalah teman satu kelas,  dulu aku berteman baik dengan Keysa bahkan bisa di bilang sangat akrab. Tapi itu beberapa bulan yang lalu, kurang lebih sudah dua bulan hubungan ku dengan Keysa tak begitu baik.
Waktu itu aku memang sudah mengenal Reno, tapi tak begitu akrab. Akhirnya pada suatu malam ketika aku belum tidur dan masih mengaktifkan salah satu social mediaku, aku tak sengaja melihat nama akun miliknya yang masih aktif  lalu aku segera ingat sesuatu. Saat itu aku meminta nomer hp nya karena ada suatu urusan. Dari situ kita mulai mengobrol menyangkut berbagai hal, dan dari situ aku tahu ternyata  ada kesamaan dari kebiasaanku dan kebiasaannya. Kita sama-sama suka ngopi, dan tidur larut malam. Ternyata hampir setiap malam di saat liburan dia selalu on, dia menyapa ku lebih dulu tetapi kadang aku juga yang menyapanya terlebih dahulu. Kita mengobrol disitu seperti layaknya teman biasa, “becanda, menjaili, mengejek, kadang juga sampai ngambek-ngambekan”. Ada suatu waktu ketika aku merasa sikap ini terlalu berlebihan jika hanya sebatas teman biasa.
Bisa di bilang semenjak saat itu aku dan Reno menjadi teman baik, bahkan bisa di bilang juga sebagai teman dekat. Tapi di balik ini semua ada sesuatu yang tidak kalian tau, aku dan Reno hanya berteman dekat social media saja. “Jika di sekolah aku dan Reno bersikap biasa saja karena kita menghargai perasaan Keysa ( pacar Reno). Aku tidak  ingin Keysa berpikiran macam-macam dan berprasangka buruk kepadaku.
Tapi percuma saja, hal yang aku takut-takutkan itu akhirnya terjadi juga. Keysa mengetahui hubunganku dengan Reno yang tak lain adalah pacarnya. Keysa memang tak langsung memarahiku saat mengetahui semuanya, dia lebih memilih untuk diam dan berpura-pura tidak tau di depanku. Tapi aku bisa mengetahui perubahan sikapnya kepadaku, dan aku yakin pasti dia sudah mengetahui sesuatu., mengetahui hubunganku dengan Reno lebih tepatnya.
Sudah lama aku ingin memberi tau pada Keysa, tetapi Reno selalu membuat ku untuk mengurungkan niatku
“Besok aku akan bicara empat mata pada Keysa, bagaimana pendapat mu ?” tanyaku.
“Tidak usah ini masalah ku dengannya, biar aku saja yang menyelesaikannya. Aku tidak ingin kau terlibat dalam masalah ini, karena kau memang tidak salah” Balasnya padaku.
Bisa-bisanya dia berkata aku tidak terlibat dalam masalah ini.. bisa-bisanya juga dia berkata bahwa disini aku tidak bersalah.,, sedangkan saat ini Keysa marah karena mengetahui kedekatan ku dengan Reno.
            Aku tidak mendengarkan ucapan Reno lagi, aku sudah benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini. Sampai pada akhirnya ketika aku ingin bicara pada Keysa, Keysa memanggil ku duluan dan ingin bicara dengan ku hanya berdua saja. Aku berkata dalam  hati “pasti Keysa juga ingin membicarakan hal yang sama seperti apa yang ingin aku bicarakan dengannya, mungkin ini bisa berakibat positif karena dengan begini masalah akan cepat terselesaikan”.
            “Hufft., akhirnya aku sudah menjelaskan semuanya kepada Keysa, dan Keysa pun bisa menerima apa yang aku katakan padanya tadi” ucapku lega. Setelah hari itu aku dan Keysa sudah biasa saja, dan jika di sekolah aku sudah tidak merasa terbebani lagi. Beberapa hari sudah setelah aku berbaikkan dengan Keysa, tetapi kita masih saja diem-dieman. Aku dengan Keysa bahkan terlihat seperti orang yang tidak saling kenal. Tapi tak apalah mungkin ini butuh proses untuk mengembalikan semuanya seperti semula.
            *BEBERAPA MINGGU KEMUDIAN*
            Aku tidak pernah mencoba berhenti untuk bersikap biasa dan ramah kepadanya. Saat aku tanya “Key, kamu masih marah sama aku ?” lalu dia menjawab “enggak, marah kenapa?” Aku membalas “ya mungkin saja masih tentang persoalan yang waktu itu” “enggak kok aku udah nggak marah” kata Keysa. “Tapi kenapa kamu masih bersikap cuek seperti itu kepada ku ?” tanya ku. “aku biasa saja kok” kata Keysa lembut padaku.
“Jadi kamu tidak marah kan ?? syukur lah kalau begitu., jujur aku sangat senang mendengar jawabanmu dan bisa mengobrol denganmu lagi”.  “Iya” jawab Keysa.
Masalahku dengan Keysa akhirnya selesai juga, aku sudah terbebas dari masalah apapun. Aku sudah tidak tertekan lagi di sekolah, karena biasanya sebelum masalah ini selesai aku selalu kepikiran.. karena tempat duduk rena tepat berada di seberang samping kiriku.., dan itu benar-benar membuatku selalu teringat dengan apa yang terjadi. Tetapi akhirnya semua ini dapat berakhir.... (pikirku)

* LALU BAGAIMANA KALAU ADA PERTANYAAN  “BAGAIMANA HUBUNGAN PERSAHABATAN MU DENGAN RENO ?” *
            Aku dan Reno masih tetap berteman dan bersahabat, hanya saja kita lebih menjaga jarak dan membatasi tindakan-tindakan yang bisa memancing omongan dan masalah-masalah yang mungkin saja terjadi nantinya. Aku tidak tau apakah Keysa mengetahui bahwa aku masih berkomunikasi dengan Reno atau tidak. Tapi yang pasti apa yang terjadi beberapa waktu lalu, itu akan menjadi pembelajaran bagiku agar lebih berhati-hati dalam bersikap dan mengambil suatu tindakan.
            Sekarang aku, Keysa dan Reno sudah bersikap seperti biasa lagi., sudah tidak ada lagi kesalahpahaman seperti dulu. Namun ternyata rupanya Keysa masih menyimpan rasa dendam terhadapku. Dia mulai mendekati teman-teman yang lain dan menyampaikan cerita kepada mereka  kalau ternyata aku ada hubungan khusus dengan Reno. Akhirnya pun anak-anak yang lain mengetahui permasalahan yang terjadi diantara kita bertiga. Untungnya anak-anak tidak terlalu mempedulikan ucapan rena, karena mereka tau seperti apa aku sebenarnya dan mereka tidak mempunyai bukti untuk ikut mengucilkan aku.
            Aku tak pernah menyangka kalau rena akan bertindak sekeji ini. Sampai-sampai aku bingung sendiri apa yang ada dipikirannya sehingga dia melakukan perbuatan seperti itu. Aku rela saja kalau Keysa marah dan benci kepadaku, aku juga rela kalau dia masih saja terus mendiamkan aku. Tapi aku tidak suka cara dia yang seperti ini, menjatuhkan orang dengan cara menyebarkan berita yang tidak benar pada orang lain. Tapi seperti yang aku bilang tadi, untuknya teman-teman ku yang lain tidak ikut-ikutan membenci dan mengucilkan aku di sekolah.
            Lalu ada seorang sahabatku yang mungkin sudah geram melihat hubungan kami ber tiga yang tak kunjung membaik, dia bernama Inka. Dia pun akhirnya berinisiatif untuk menemukan kami bertiga pada suatu waktu. Hari itu terjadi di hari sabtu, tiba-tiba saja inka menelfonku dan memintaku untuk segera datang ke sekolah, tanpa babibu lagi aku langsung bergegas untuk mengganti pakaian dan langsung pergi ke sekolah. Entah kenapa saat itu aku langsung menanggapi telfon dari sahabatku, aku yakin kalau ini menyangkut sesuatu yang penting. Saat aku masih di perjalanan aku sudah merasa tidak enak, pasti ini ada apa-apanya.
            Ketika aku sudah sampai di sekolah, aku melihat Inka di kantin sekolah dan aku langsung menemuinya.Saat aku behadapan langsung dengan Inka, aku langsung memburunya dengan berbagai pertanyaan..
“Inka ada apa, ada masalah ?” tanyaku.
“kamu tunggu disini dulu bentar ya” jawabnya sambil pergi meninggalkan aku.
Beberapa waktu kemudian Inka datang kembali, tetapi kali ini dia tidak sendirian.. dia datang bersama Keysa.. ternyata apa yang aku pikirkan benar.
“Sudah sana selesaikan masalah kalian !!” kata Inka yang benar-benar membuatku terkejut.
Keysa tak kunjung mengeluarkan suara, akhirnya aku berinisiatif untuk membuka mulut duluan.
“Aku tau apa yang ingin kau bicarakan, keluarkan saja apa yang ingin kau katakan” kataku.
“Maafkan aku, selama ini aku tak benar-benar baik padamu. Aku masih merasa kalau kamu masih belum sepenuhnya jujur kepadaku” ucap Keysa.
“Kalau itu yang kamu rasakan, lalu aku harus bagaimana lagi supaya kamu bisa mempercayai aku ?” balasku.
Keysa tak menjawab pertanyaanku
“Key., demi apapun aku sama Reno nggak ada hubungan khusus. Aku dan Reno hanya berteman saja dia teman baikku, soulmate ku.. nggak lebih dari itu” ucapku meyakinkan.
“Maafkan aku Nes, aku takut.. aku hanya takut akan kehilangan Reno. Aku benar-benar sayang sama Reno, aku nggak ingin bila nanti Reno pergi meninggalkan aku hanya untuk wanita lain.,, apalagi itu kamu, teman aku sendiri” ucap Keysa sambil memelukku dan menangis tersedu sedu.
“Itu nggak akan terjadi Key., kamu harus percaya sama aku J” ucapku tersenyum sambil menggenggam tangannya.
Tiba-tiba Inka datang sambil tersenyum haru melihat kami berdua, ternyata sedari tadi Inka tidak pergi.. dia melihat semuanya dari balik tembok yang membelakangi kami. Berkat Inka aku dan Keysa akur kembali, Keysa sudah benar-benar dapat mencerna apa yang aku jelaskan padanya dan sekarang Keysa benar-benar tulus berteman denganku. Sudah tidak ada lagi kesalahpahaman di antara kita, sudah tidak ada lagi aksi diam-diaman, dan saling cuek saat berpaspasan di sekolah maupun di dalam kelas. SEMUANYA, BERAKHIR DENGAN INDAH JJJ