Kesalahpahaman
“Sebenarnya
kamu ada hubungan apa sih dengan Reno?” tanya keysa padaku.
“Aku
enggak ada apa-apa sama Reno, kami hanya sebatas teman saja” jawabku.
Aku sudah beberapa kali menjelaskan pada Keysa
bahwa aku tidak ada hubungan khusus dengan Reno, kami hanya sebatas teman
biasa. Tapi sepertinya kalimat itu sulit dicerna oleh Keysa karena sampai saat
ini pun dia masih bersifat dingin kepadaku, meskipun kami sudah membicarakannya
dan sudah pernah berdamai. Persoalan ini berawal dari ketika aku mulai kenal
dekat dengan Reno. Ya.. kita bertiga adalah teman satu kelas, dulu aku berteman baik dengan Keysa bahkan
bisa di bilang sangat akrab. Tapi itu beberapa bulan yang lalu, kurang lebih
sudah dua bulan hubungan ku dengan Keysa tak begitu baik.
Waktu
itu aku memang sudah mengenal Reno, tapi tak begitu akrab. Akhirnya pada suatu
malam ketika aku belum tidur dan masih mengaktifkan salah satu social mediaku,
aku tak sengaja melihat nama akun miliknya yang masih aktif lalu aku segera ingat sesuatu. Saat itu aku
meminta nomer hp nya karena ada suatu urusan. Dari situ kita mulai mengobrol
menyangkut berbagai hal, dan dari situ aku tahu ternyata ada kesamaan dari kebiasaanku dan
kebiasaannya. Kita sama-sama suka ngopi, dan tidur larut malam. Ternyata hampir
setiap malam di saat liburan dia selalu on, dia menyapa ku lebih dulu tetapi
kadang aku juga yang menyapanya terlebih dahulu. Kita mengobrol disitu seperti
layaknya teman biasa, “becanda, menjaili, mengejek, kadang juga sampai ngambek-ngambekan”.
Ada suatu waktu ketika aku merasa sikap ini terlalu berlebihan jika hanya
sebatas teman biasa.
Bisa
di bilang semenjak saat itu aku dan Reno menjadi teman baik, bahkan bisa di
bilang juga sebagai teman dekat. Tapi di balik ini semua ada sesuatu yang tidak
kalian tau, aku dan Reno hanya berteman dekat social media saja. “Jika di
sekolah aku dan Reno bersikap biasa saja karena kita menghargai perasaan Keysa (
pacar Reno). Aku tidak ingin Keysa
berpikiran macam-macam dan berprasangka buruk kepadaku.
Tapi
percuma saja, hal yang aku takut-takutkan itu akhirnya terjadi juga. Keysa
mengetahui hubunganku dengan Reno yang tak lain adalah pacarnya. Keysa memang
tak langsung memarahiku saat mengetahui semuanya, dia lebih memilih untuk diam
dan berpura-pura tidak tau di depanku. Tapi aku bisa mengetahui perubahan
sikapnya kepadaku, dan aku yakin pasti dia sudah mengetahui sesuatu.,
mengetahui hubunganku dengan Reno lebih tepatnya.
Sudah
lama aku ingin memberi tau pada Keysa, tetapi Reno selalu membuat ku untuk
mengurungkan niatku
“Besok
aku akan bicara empat mata pada Keysa, bagaimana pendapat mu ?” tanyaku.
“Tidak
usah ini masalah ku dengannya, biar aku saja yang menyelesaikannya. Aku tidak
ingin kau terlibat dalam masalah ini, karena kau memang tidak salah” Balasnya
padaku.
Bisa-bisanya dia
berkata aku tidak terlibat dalam masalah ini.. bisa-bisanya juga dia berkata
bahwa disini aku tidak bersalah.,, sedangkan saat ini Keysa marah karena mengetahui
kedekatan ku dengan Reno.
Aku tidak mendengarkan ucapan Reno lagi, aku sudah
benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini. Sampai pada akhirnya ketika aku
ingin bicara pada Keysa, Keysa memanggil ku duluan dan ingin bicara dengan ku
hanya berdua saja. Aku berkata dalam
hati “pasti Keysa juga ingin membicarakan hal yang sama seperti apa yang
ingin aku bicarakan dengannya, mungkin ini bisa berakibat positif karena dengan
begini masalah akan cepat terselesaikan”.
“Hufft., akhirnya aku sudah menjelaskan semuanya kepada
Keysa, dan Keysa pun bisa menerima apa yang aku katakan padanya tadi” ucapku
lega. Setelah hari itu aku dan Keysa sudah biasa saja, dan jika di sekolah aku
sudah tidak merasa terbebani lagi. Beberapa hari sudah setelah aku berbaikkan
dengan Keysa, tetapi kita masih saja diem-dieman. Aku dengan Keysa bahkan
terlihat seperti orang yang tidak saling kenal. Tapi tak apalah mungkin ini
butuh proses untuk mengembalikan semuanya seperti semula.
*BEBERAPA MINGGU KEMUDIAN*
Aku tidak pernah mencoba berhenti untuk bersikap biasa
dan ramah kepadanya. Saat aku tanya “Key, kamu masih marah sama aku ?” lalu dia
menjawab “enggak, marah kenapa?” Aku membalas “ya mungkin saja masih tentang
persoalan yang waktu itu” “enggak kok aku udah nggak marah” kata Keysa. “Tapi
kenapa kamu masih bersikap cuek seperti itu kepada ku ?” tanya ku. “aku biasa
saja kok” kata Keysa lembut padaku.
“Jadi kamu tidak marah
kan ?? syukur lah kalau begitu., jujur aku sangat senang mendengar jawabanmu
dan bisa mengobrol denganmu lagi”. “Iya”
jawab Keysa.
Masalahku dengan Keysa
akhirnya selesai juga, aku sudah terbebas dari masalah apapun. Aku sudah tidak
tertekan lagi di sekolah, karena biasanya sebelum masalah ini selesai aku
selalu kepikiran.. karena tempat duduk rena tepat berada di seberang samping
kiriku.., dan itu benar-benar membuatku selalu teringat dengan apa yang
terjadi. Tetapi akhirnya semua ini dapat berakhir.... (pikirku)
* LALU BAGAIMANA KALAU ADA PERTANYAAN “BAGAIMANA HUBUNGAN PERSAHABATAN MU DENGAN RENO ?” *
Aku dan Reno masih tetap berteman dan bersahabat, hanya
saja kita lebih menjaga jarak dan membatasi tindakan-tindakan yang bisa
memancing omongan dan masalah-masalah yang mungkin saja terjadi nantinya. Aku
tidak tau apakah Keysa mengetahui bahwa aku masih berkomunikasi dengan Reno
atau tidak. Tapi yang pasti apa yang terjadi beberapa waktu lalu, itu akan
menjadi pembelajaran bagiku agar lebih berhati-hati dalam bersikap dan
mengambil suatu tindakan.
Sekarang aku, Keysa dan Reno sudah bersikap seperti biasa
lagi., sudah tidak ada lagi kesalahpahaman seperti dulu. Namun ternyata rupanya
Keysa masih menyimpan rasa dendam terhadapku. Dia mulai mendekati teman-teman
yang lain dan menyampaikan cerita kepada mereka
kalau ternyata aku ada hubungan khusus dengan Reno. Akhirnya pun anak-anak
yang lain mengetahui permasalahan yang terjadi diantara kita bertiga. Untungnya
anak-anak tidak terlalu mempedulikan ucapan rena, karena mereka tau seperti apa
aku sebenarnya dan mereka tidak mempunyai bukti untuk ikut mengucilkan aku.
Aku tak pernah menyangka kalau rena akan bertindak sekeji
ini. Sampai-sampai aku bingung sendiri apa yang ada dipikirannya sehingga dia
melakukan perbuatan seperti itu. Aku rela saja kalau Keysa marah dan benci
kepadaku, aku juga rela kalau dia masih saja terus mendiamkan aku. Tapi aku
tidak suka cara dia yang seperti ini, menjatuhkan orang dengan cara menyebarkan
berita yang tidak benar pada orang lain. Tapi seperti yang aku bilang tadi,
untuknya teman-teman ku yang lain tidak ikut-ikutan membenci dan mengucilkan aku
di sekolah.
Lalu ada seorang sahabatku yang mungkin sudah geram
melihat hubungan kami ber tiga yang tak kunjung membaik, dia bernama Inka. Dia
pun akhirnya berinisiatif untuk menemukan kami bertiga pada suatu waktu. Hari itu
terjadi di hari sabtu, tiba-tiba saja inka menelfonku dan memintaku untuk
segera datang ke sekolah, tanpa babibu lagi aku langsung bergegas untuk
mengganti pakaian dan langsung pergi ke sekolah. Entah kenapa saat itu aku
langsung menanggapi telfon dari sahabatku, aku yakin kalau ini menyangkut
sesuatu yang penting. Saat aku masih di perjalanan aku sudah merasa tidak enak,
pasti ini ada apa-apanya.
Ketika aku sudah sampai di sekolah, aku melihat Inka di
kantin sekolah dan aku langsung menemuinya.Saat aku behadapan langsung dengan Inka,
aku langsung memburunya dengan berbagai pertanyaan..
“Inka
ada apa, ada masalah ?” tanyaku.
“kamu tunggu disini dulu bentar ya” jawabnya sambil pergi meninggalkan aku.
“kamu tunggu disini dulu bentar ya” jawabnya sambil pergi meninggalkan aku.
Beberapa waktu kemudian
Inka datang kembali, tetapi kali ini dia tidak sendirian.. dia datang bersama
Keysa.. ternyata apa yang aku pikirkan benar.
“Sudah
sana selesaikan masalah kalian !!” kata Inka yang benar-benar membuatku
terkejut.
Keysa tak kunjung
mengeluarkan suara, akhirnya aku berinisiatif untuk membuka mulut duluan.
“Aku
tau apa yang ingin kau bicarakan, keluarkan saja apa yang ingin kau katakan”
kataku.
“Maafkan
aku, selama ini aku tak benar-benar baik padamu. Aku masih merasa kalau kamu
masih belum sepenuhnya jujur kepadaku” ucap Keysa.
“Kalau
itu yang kamu rasakan, lalu aku harus bagaimana lagi supaya kamu bisa
mempercayai aku ?” balasku.
Keysa
tak menjawab pertanyaanku
“Key.,
demi apapun aku sama Reno nggak ada hubungan khusus. Aku dan Reno hanya berteman
saja dia teman baikku, soulmate ku.. nggak lebih dari itu” ucapku meyakinkan.
“Maafkan
aku Nes, aku takut.. aku hanya takut akan kehilangan Reno. Aku benar-benar
sayang sama Reno, aku nggak ingin bila nanti Reno pergi meninggalkan aku hanya
untuk wanita lain.,, apalagi itu kamu, teman aku sendiri” ucap Keysa sambil
memelukku dan menangis tersedu sedu.
“Itu
nggak akan terjadi Key., kamu harus percaya sama aku J”
ucapku tersenyum sambil menggenggam tangannya.
Tiba-tiba
Inka datang sambil tersenyum haru melihat kami berdua, ternyata sedari tadi Inka
tidak pergi.. dia melihat semuanya dari balik tembok yang membelakangi kami.
Berkat Inka aku dan Keysa akur kembali, Keysa sudah benar-benar dapat mencerna
apa yang aku jelaskan padanya dan sekarang Keysa benar-benar tulus berteman
denganku. Sudah tidak ada lagi kesalahpahaman di antara kita, sudah tidak ada
lagi aksi diam-diaman, dan saling cuek saat berpaspasan di sekolah maupun di
dalam kelas. SEMUANYA, BERAKHIR DENGAN INDAH JJJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar